VIVAnews - Mendapatkan pekerjaan tak semudah seperti membalikkan telap tangan. Namun ketika pekerjaan telah didapatkan, ada saja keluhan yang terucap dari mulut. Kerja pun tanpa hati dan semangat.
Memutuskan berhenti kerja dari sebuah perusahaan memang tidak boleh emosional. Seperti dikutip dari allwomenstalk.com, ada sejumlah alasan yang biasa melatari mereka yang bersemangat untuk berhenti atau resign.
1. Ingin upah lebih tinggiIni adalah alasan paling menonjol dalam sejumlah kasus pindah kerja. Jika Anda yakin bisa menghasilkan lebih banyak uang dan tunjangan asuransi di tempat lain, lebih baik keluar dari pekerjaan itu. Pastikan Anda memiliki prioritas tempat kerja lainnya, sebelum benar-benar memutuskan untuk resign.
2. Tidak menikmatiKadang, orang tidak menikmati pekerjaan mereka. Jika rasa tak nyaman semakin kuat, berpikir pindah kerja tampaknya lebih baik daripada performa memburuk gara-gara memaksakan diri. Kondisi terpaksa itu juga berpotensi membuat stres dan membahayakan kesehatan. Lebih baik, putuskan untuk mencari pekerjaan yang lebih cocok.
3. Pantas mendapat jabatan lebih baikTentu saja, alasan untuk berhenti mungkin karena Anda berpikir layak mendapat posisi atau jabatan lebih baik. Jika ini alasannya, Anda harus memastikan Anda memiliki pekerjaan pengganti yang lebih baik sebelum Anda berhenti.
4. Ada tawaran kerja lebih baikJika Anda memiliki tawaran pekerjaan yang lebih baik, maka itu pasti akan menjadi langkah besar. Penawaran pekerjaan harus memiliki efek jangka panjang. Jika harapan jangka panjang tak akan terjamin, lebih baik pertimbangkan untuk bertahan di kantor lama.
5. Jam kerja tak sesuaiKaryawan selalu dituntut untuk menaati aturan perusahaan dan bos. Termasuk tuntutan lembur dan menyelesaikan beban pekerjaan di luar jam kerja. Banyak orang merasa tak tahan dengan jam kerja yang berlebih, karena menyita waktu berkumpul dengan keluarga dan istirahat. Maka tak jarang, kebanyakan orang memilih berhenti kerja karena alasan jam kerja tak sesuai.
6. Butuh waktu merawat anakBanyak wanita lebih suka memilih pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah, karena sekaligus bisa mengawasi anak. Tak jarang wanita karier memutuskan berhenti bekerja di kantor usai menikah dan memiliki anak.
• VIVAnews
Memutuskan berhenti kerja dari sebuah perusahaan memang tidak boleh emosional. Seperti dikutip dari allwomenstalk.com, ada sejumlah alasan yang biasa melatari mereka yang bersemangat untuk berhenti atau resign.
1. Ingin upah lebih tinggiIni adalah alasan paling menonjol dalam sejumlah kasus pindah kerja. Jika Anda yakin bisa menghasilkan lebih banyak uang dan tunjangan asuransi di tempat lain, lebih baik keluar dari pekerjaan itu. Pastikan Anda memiliki prioritas tempat kerja lainnya, sebelum benar-benar memutuskan untuk resign.
2. Tidak menikmatiKadang, orang tidak menikmati pekerjaan mereka. Jika rasa tak nyaman semakin kuat, berpikir pindah kerja tampaknya lebih baik daripada performa memburuk gara-gara memaksakan diri. Kondisi terpaksa itu juga berpotensi membuat stres dan membahayakan kesehatan. Lebih baik, putuskan untuk mencari pekerjaan yang lebih cocok.
3. Pantas mendapat jabatan lebih baikTentu saja, alasan untuk berhenti mungkin karena Anda berpikir layak mendapat posisi atau jabatan lebih baik. Jika ini alasannya, Anda harus memastikan Anda memiliki pekerjaan pengganti yang lebih baik sebelum Anda berhenti.
4. Ada tawaran kerja lebih baikJika Anda memiliki tawaran pekerjaan yang lebih baik, maka itu pasti akan menjadi langkah besar. Penawaran pekerjaan harus memiliki efek jangka panjang. Jika harapan jangka panjang tak akan terjamin, lebih baik pertimbangkan untuk bertahan di kantor lama.
5. Jam kerja tak sesuaiKaryawan selalu dituntut untuk menaati aturan perusahaan dan bos. Termasuk tuntutan lembur dan menyelesaikan beban pekerjaan di luar jam kerja. Banyak orang merasa tak tahan dengan jam kerja yang berlebih, karena menyita waktu berkumpul dengan keluarga dan istirahat. Maka tak jarang, kebanyakan orang memilih berhenti kerja karena alasan jam kerja tak sesuai.
6. Butuh waktu merawat anakBanyak wanita lebih suka memilih pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah, karena sekaligus bisa mengawasi anak. Tak jarang wanita karier memutuskan berhenti bekerja di kantor usai menikah dan memiliki anak.
0 komentar:
Posting Komentar