Kamis, 24 November 2011

Membuat Aliran Cash Flow Keuangan Keluarga2

Diposting oleh Afiianna di 12.05
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Keluarga Profesional (1)
Ada dua konsep utama tentang manajemen keuangan keluarga yang wajib diketahui oleh keluarga yaitu tentang Neraca dan Rugi/Laba serta Manajemen Cashflow/Arus Kas. Untuk lebih jelasnya akan saya bahas sebagai berikut.
Aliran Cashflow
Memahami Majamen Cashflow
Cashflow atau arus kas adalah aliran uang yang mengalir mulai dari kita mendapatkan uang tersebut, menyimpannya, mengembangkannya, dan mengeluarkannya dengan secara teratur, bijak dan disiplin.
Pengetahuan akan cashflow wajib diketahui agar keuangan keluarga kita tidak akan kacau balau dan terpantau. Ada sebuah ungkapan yang cukup menarik “tidak peduli keuangan Anda sedang defisit, yang penting Anda tahu kemana mengalirnya uang tersebut.” Mari kita bahas diagram cashflow sebagai berikut :
Pendapatan
Pendapatan (income) adalah kegiatan yang bertujuan memasukkan uang/harta. Biasanya pendapatan dapat diperoleh dari dua aktivitas, yaitu Gaji dan Investasi.
Gaji diperoleh dari status kita sebagai pegawai/karyawan/professional/konsultan. Dalam sebuah keluarga gaji ini bisa diperoleh oleh suami dan istri yang bekerja.
Hasil Investasi diperoleh dari aktivitas kita dalam mengembangkan uang/harta dalam berbagai cara. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan berinvestasi yaitu Deposito, Properti, Saham, Hasil Usaha, Reksadana, Obligasi, dll.
Nah, seluruh pendapatan kita tersebut biasanya disimpan dalam bentuk tunai atau di bank/ATM.
Pengeluaran
Pengeluaran berarti seluruh kegiatan yang mengakibatkan uang kita berkurang. Dari diagram kita bisa melihat banyak sekali kebutuhan akan pengeluaran keluarga kita. Sehingga bila tidak diatur dengan baik maka bakal membuat keuangan keluarga menjadi kacau dan bila sudah kronis dapat menuju ke jurang kebangkrutan.
Secara umum sebuah keluarga memiliki beberapa pengeluaran seperti Pengeluaran Rumah Tangga, Cicilan Utang, Premi Asuransi, Pembantu Rumah Tangga, Keperluan Anak, Transportasi, Zakat/Pajak, Hiburan/Rekreasi, Kegiatan Sosial, Fashion, dan sebagainya.
Bila kita perhatikan selama ini, kesalahan yang sering dilakukan oleh kebanyakan keluarga adalah hanya berkutat pada pendapatan yang berasal dari gaji yang terus-menerus dikuras untuk menutupi pengeluarannya. angat sedikit dari keluarga kita yang mulai melakukan aktivitas-aktivitas investasi sebagai sumber pendapatan keluarganya. Padahal bila kita rajin melakukan investasi, maka hasil dari investasi tersebut sebenarnya sudah dapat menutupi segala macam pengeluaran kita, bahkan bisa jauh lebih besar dari gaji yang kita terima selama ini.
Uraian di atas adalah sebuah kondisi ideal yang selayaknya dicapai oleh setiap keluarga. Bila keluarga Anda saat ini masih bergantung sepenuhnya pada aliran pemasukan dari gaji setiap bulan, maka sudah waktunya untuk sedikit demi sedikit menyisihkan uang Anda agar bisa membuat aliran pemasukan baru yang berasal dari Investasi.
Memahami Catatan/Laporan Kekayaan & Laba/Rugi
Misalnya ada orang yang mengajukan beberapa pertanyaan kepada Anda :
Berapa kekayaan bersih Anda saat ini?
Berapa persen pertumbuhan kekayaan Anda dibanding tahun kemarin?
Berapa laba/surplus pendapatan Anda bulan ini?
Berapa persen pertambahan/penurunan laba/surplus pendapatan Anda bulan ini dibanding bulan yang sama pada tahun sebelumnya?
Saya yakin banyak di antara kita yang tidak siap memberikan jawaban seketika itu juga. Mengapa? Karena kebanyakan dari kita tidak memiliki catatan/laporan kekayaan & laba/rugi keluarga kita setiap periode/bulan. Lain halnya di dunia bisnis, setiap periode/bulan setiap perusahaan memiliki catatan/laporan kekayaan & laba/rugi perusahaannya. Karena bila perusahaan tidak memiliki laporan tersebut, tentu bakal menyulitkan pada pemimpin perusahaan untuk mengetahui posisi finansial perusahaannya, sehingga sangat tidak mungkin dapat mengambil keputusan-keputusan bisnis perusahaan.
Bila kita renungkan, maka sebenarnya dalam mengelola keuangan keluarga, prinsip operasional secara umum hampir selalu sama dengan pengelolaan keuangan di perusahaan misalnya aktivitas-aktivitas pencatatan uang kas yang masuk dan keluar, mengumpulkan bukti-bukti transaksi, membuat anggaran pendapatan dan belanja, mengelola hutang/piutang, laporan kekayaan/neraca & laba/rugi di akhir periode. Bila memang seperti itu sebenarnya kita dapat juga dong menerapkan manajemen pengelolaan keuangan keluarga secara profesional layaknya di sebuah perusahaan, tapi khusus untuk ruang lingkup keluarga, benar kan?
Laporan Kekayaan dan Rugi/Laba
Nah, pada tulisan sebelumnya saya sudah membahas tentang konsep dasar Manajemen Cashflow, maka pada tulisan kali ini saya akan melanjutkan konsep kedua yaitu bagaimana Memahami Catatan/Laporan Kekayaan & Laba/Rugi. Ada dua laporan yang wajib kita pahami dalam mengelola keuangan keluarga, yaitu catatan/laporan kekayaan dan laporan laba/rugi.
Catatan/Laporan Kekayaan
Catatan/Laporan Kekayaan adalah sebuah laporan yang menyajikan posisi/kondisi daftar harta dan utang keluarga kita pada periode tertentu. Tujuan akhir dari laporan ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kekayaan keluarga kita. Coba Anda hitung seluruh jumlah harta Anda, setelah ditotal jumlahnya ini dinamakan Kekayaan Kotor. Bila kekayaan kotor tersebut dikurangi seluruh jumlah utang maka kita akan mengetahui berapa jumlah kekayaan bersih keluarga Anda saat ini.
Laporan Laba/Rugi
Mungkin kita tidak asing lagi dengan istilah laba/rugi, karena ini berhubungan erat dengan besarnya pemasukan dikurangi pengeluaran. Setelah memahami tentang catatan/laporan kekayaan keluarga, laporan berikutnya yang wajib kita ketahui adalah laporan laba/rugi.
Ada dua komponen utama dalam penyusunan laba/rugi, yaitu jumlah pemasukan dan jumlah pengeluaran dalam satu periode/bulan.
Selanjutnya Anda kurangi jumlah pendapatan dengan pengeluaran, bila jumlah pendapatan melebih jumlah pengeluaran berarti pada periode/bulan tersebut keluarga Anda mendapatkan laba, namun bila jumlah pengeluaran lebih besar dari jumlah pemasukan berarti keluarga Anda mengalami kerugian.
Setelah Anda bisa membuat laporan kekayaan dan laba/rugi, coba diterapkan dengan disiplin setiap bulan. Salah satu manfaatnya bila Anda dengan rajin dan disiplin menyimpan laporan/catatan tersebut, nantinya kita bisa melakukan analisis dan perbandingan berapa persen pertumbuhan/penurunan kekayaan dan laba/rugi keluarga kita dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dari sana kita sebagai manajer keuangan keluarga kita dapat mengambil beberapa keputusan yang berkaitan dengan peningkatan kondisi finansial keluarga kita. Mudah bukan…?




I. PEMASUKAN
* My Husband Salary
TotalPemasukan
II. PENGELUARAN
A. ZIS
* ZAkat
* Infaq
* Shodaqoh
Total ZIS
B. PEMBAYARAN HUTANG
* Hutang Ke Pihak A
* Hutang Ke Pihak B
TOtal Hutang
C. TABUNGAN RUTIN
* Tab Dana Pensiun
* TAb Pendidikan Anak
* Tab Beli Rumah
* Tab Kontrak Rumah
* Tab Kesehatan
* Tab Dana Cadangan
* Tab Pulkam >>>>>inih nih tambahannyah
Total Tabungan
D. PREMI ASURANSI
* Premi Asuransi XXX
* Premi Asuransi XXX
Total Premi Asuransi
E. BIAYA HIDUP
*Belanja Keluarga (makan, keb Kamar Mandi, perabot)
*Belanaja Peribadi suami
*Belanja Peribadi istri
*Telp,air, listrik,iuran
*Transport
*Baju dan Aksesoris
*hiburan
*Beli Buku
Total Biaya Hidup


0 komentar:

Posting Komentar

 

AFIIANNA AL-LATHIIF Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting